Page 17 - Kurdik Dikcabpaif Abit Diktukpasus
P. 17
4
c) apabila terdapat keadaan-keadaan khusus yang ber-
akibat batas maksimal pengoperasian tidak dapat
dioperasionalkan dalam minggu tersebut 54 jam
pelajaran (terdapat hari libur berturut-turut atau hari-
hari khusus) maka jumlah jam operasional kurikulum
dalam minggu berikutnya dapat dioperasionalkan
maksimal 70 jam pelajaran dan harus dapat
dipertanggungjawabkan oleh Lemdik.
3) Rangka Pembelajaran Terurai (RPT). RPT adalah perpaduan
antara Kaldik, dan Progjar yang menggambarkan urutan
tahap pengoperasionalan mata pelajaran/kegiatan kurikuler,
yang disusun dengan sistem kombinasi (gabungan sistem blok
dan sistem korelasi), sehingga pentahapannya jelas dan
berkesinambungan.
4) Jadwal Pelajaran. Jadwal Pelajaran disusun berdasarkan RPT
dan pelaksanaan dari jadwal Pembelajaran sebelumnya, yang
memuat jam-jam pertemuan, waktu pertemuan, Gadik, dan
tempat yang digunakan.
5) Persiapan Mengajar. Setiap Gadik diharuskan membuat
persiapan mengajar dan rencana lapangan yang harus dipa-
parkan 3 (tiga) hari sebelum mengajar/melatih dan disahkan
oleh Kepala Departemen Pusdikif Pussenif yang bersangkutan.
d. Penyusunan Rencana Bimbingan dan Pengasuhan.
1) Tujuan. Sebagai pedoman bagi Pembina, Gadik dalam pelak-
sanaan kegiatan bimbingan dan pengasuhan kepada Perwira
Siswa tentang Pendidikan Kecabangan Perwira Infanteri Abit
Diktukpasus TNI AD.
2) Sasaran.
a) Bidang sikap dan perilaku. Tercapainya sikap dan
perilaku Perwira Siswa sebagai Prajurit TNI AD yang
berjiwa Sapta Marga dan berpegang teguh kepada
Sumpah Prajurit.
b) Bidang pengetahuan dan keterampilan. Tercapainya pe-
ngetahuan dan keterampilan yang lebih ditentukan
kepada upaya mendukung pelaksanaan tugas sebagai
Perwira Urusan dan Kepelatihan di Kecabangan
Infanteri.
c) Bidang Jasmani. Tercapainya kondisi jasmani yang
samapta untuk mendukung pelaksanaan tugas.
3) Metode dan Teknik.
a) Metode yang digunakan adalah persuasif, stimulatif,
sugestif, edukatif dan instruktif.
b) Teknik yang digunakan:
(1) Untuk metode sugestif dan persuasif melalui
konseling;